Monday, March 24, 2025
Google search engine
HomeBerita NTBLombok TimurMahasiswa KKN IAIH NW Lotim Gandeng PKK Aikprapa Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini...

Mahasiswa KKN IAIH NW Lotim Gandeng PKK Aikprapa Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini dan Stunting

sorotanmedia.com, Lombok TimurĀ  – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIH NW Lombok Timur bersama TP. PKK Desa Aikprapa mengadakan Sosialisasi Pencegahan Nikah Dini dan Stunting di Aula Pondok Pesantren Riyadul Falah Desa Aikprapa, Kamis (06/02/2025). Sosialisasi ini diikuti santri pondok pesantren setempat.

Panitia mengangkat tema ” Nikah Dini Bukan Solusi, Siapkan Generasi Bebas dari Stunting Menuju Indonesia 2045″.

Kepala Desa Aikprapa yang diwakili Zaenal Hadi, dalam sambutannya menyampaikan salam dari bapak kepala desa yang tidak dapat hadir dikarenakan sedang berhalangan.

“Semoga acara ini dapat berjalan lancar dan target yang diharapkan dapat maksimal sehingga adik-adik siswa ini dapat mengambil pelajaran dalam penyampaian pemateri-pemateri nantinya,ā€ katanya.

Ketua KKN IAIH NW Lotim, Athour Rahman, menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu berlangsungnya kegiatan sosialisasi ini sehingga dapat terselenggara dengan baik.

Pihak PKK Aikprapa bahwasanya kegiatan ini selain sebagai pelaksananaan program dari TP. PKK Aikprapa juga sebagai bentuk perhatian kepada remaja siswa dan siswi yang ada di Aikprapa agar dapat meminimalisir angka pernikahan di bawah umur di Desa Aikprapa.

ā€œKegiatan ini selain sebagai pelaksananaan program dari TP. PKK Aikprapa juga sebagai bentuk perhatian kepada remaja siswa dan siswi yang ada di Aik Prapa agar dapat meminimalisir angka pernikahan dibawah umur di Desa Aikprapa,ā€ kata Bendahara PKK Aikprapa.

Dalam kegiatan ini hadir sebagai narasumber, KUA Kecamatan Aikmel, Dinas DP3AKB, dan PLKB Aikprapa.

Ali Akbar Zubaidi, dari KUA menyampaikan materi yang relevan dengan keadaan zaman tentang dampak-dampak pernikahan usia dini, baik dari segi ekonomi, kesehatan,pendidikan dan lain sebagainya.

ā€œ NTB merupakan provinsi tertinggi angka pernikahan usia dini di Indonesia. Sehingga diharapkan kepada adik-adik siswa supaya dapat menghindari nikah dini,ā€ imbuhnya.

Ahi Gizi, Neni Yurasmi, menyampaikan bahwa nikah dini sangat berdampak pada kesehatan, tidak hanya bagi pelaku nikah dini tetapi pada anak yang akan lahir juga, sehingga stunting dapat terjadi akibat dari pernikahan dini.

ā€œUsia pernikahan yang sesuai dengan peraturan pemerintah adalah usia 19 tahun, bukan hanya untuk peraturan administrasi tetapi juga menyangkut akan kesehatan bagi pelaku nikah dini khususnya bagi wanita,ā€ katanya.

Sementara dari Dinas DP3AKB Lombok Timur H. Ali dalam penyampaianya memotivasi para peserta, agar apa yang telah disampaikan para pemateri tetap diingat dan di laksanakan peserta.

Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan kedepannyaĀ  mampu menjadi motivasi kepada para peserta untuk tidak menikah di usia dini, sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya hingga sarjana. (ziz)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments