MATARAM | sorotanmedia.co — Pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan Dewan Pers, dengan menggandeng Lembaga UKW PWI, Lembaga UKW Unitomo (Universitas dr Soetomo), dan Lembaga UKW IJTI, di Kota Mataram, Provinsi NTB, sukses menghantarkan 69 wartawan NTB dengan status kompeten.
Kegiatan UKW selama dua hari, 17-18 Mei 2024, yang berlangsung di Hotel Golden Pallace Mataram tersebut, awalnya terdaftar 77 peserta, yaitu 41 peserta Lembaga UKW PWI, 30 peserta Lembaga UKW Unitomo, dan 6 peserta Lembaga UKW IJTI.
Namun dalam pelaksanaanya, dengan berbagai alasan, peserta yang mengikuti UKW di Provinsi NTB menyusut menjadi hanya 70 wartawan.
“Untuk Lembaga UKW PWI, jumlah peserta terdaftar 41 wartawan, hadir mengikuti kegiatan 40 orang, dan tidak hadir 1 orang. Kemudian setelah dilakukan uji kompetensi, 39 wartawan dinyatakan kompeten, dan 1 orang belum kompeten,” kata Ketua PWI NTB, Nasruddin Zein, dalam laporan ketika penutupan UKW, Sabtu (18/05).
Disampaikan Nasruddin, UKW di Kota Mataram kali ini adalah uji kompetensi ke 17 yang pernah digelar PWI NTB.
“Sedangkan untuk skala Nasional, UKW PWI NTB ini adalah angkatan ke 702, dengan total sebanyak 19.024 wartawan yang telah kompeten, baik jenjang muda, madya dan utama,” jelasnya.
Sementara Syaiful Anam dari Lembaga UKW Unitomo, menyampaikan lembaganya baru kali pertama menggelar uji kompetensi di NTB, dan merupakan UKW ke 9 yang pernah dihelat Lembaga UKW Unitomo.
“Kegiatan UKW di NTB ini ada 30 peserta terdaftar. Kemudian pada hari H, tidak hadir 6 orang, sehingga tersisa 24 peserta, yang setelah dilakukan uji kompetensi, semua peserta dinyatakan kompeten, terdiri dari 19 wartawan jenjang muda, dan 5 wartawan madya,” terang Syaiful.
Menurut Syaiful, dari evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan, ternyata kemampuan wartawan di NTB, tidak kalah dengan wartawan di Jawa Timur, atau daerah lainnya di pulau Jawa.
“Hanya yang mungkin jadi catatan, wartawan tidak hanya pintar dan terampil saja, namun sikap disiplin juga harus dimiliki,” ujarnya.
“Jujur saja, sebanyak 6 orang yang sebelumnya terdaftar mengikuti uji kompetensi di Lembaga UKW Unitomo, dianggap tidak hadir, karena mereka telat datang rata-rata 1 jam. Bukannya kami tidak tolerir, namun sikap disiplin mutlak harus dimiliki wartawan yang profesional,” tegas Syaiful kembali.
Sedangkan Ahmad Sudiono dari Lembaga UKW IJTI, menyampaikan ada 6 wartawan yang mengikuti uji kompetensi, dan semua dinyatakan kompeten.
“Dari sebanyak 3000 anggota IJTI, saat ini baru sebagian, atau sebanyak 1938 wartawan yang telah kompeten. Sehingga masih ada PR untuk menuntaskan sisanya, agar semua bisa kompeten sebagai jurnalis,” tuturnya.
Asep Setiawan, Ketua Komisi Pemberdayaan Organisasi Dewan Pers, ketika menutup secara resmi UKW di NTB, menyampaikan ucapan selamat kepada peserta, para wartawan di NTB yang dinyatakan kompeten. Kemudian untuk yang belum kompeten, dia berpesan masih ada kesempatan lain mengikuti UKW.
“Meski telah dinyatakan kompeten, seorang wartawan profesional itu tidak berhenti mengembangkan kemampuan sampai disini saja. Kesempatan pendidikan dan peningkatan keterampilan harus terus ditingkatkan,” ujar Asep.
Tampak menghadiri penutupan UKW di NTB, diantaranya yaitu wartawan senior yang juga mantan Ketua PWI Jaya, Marah Sakti Siregar, Anggota DPD RI dan mantan Ketua PWI NTB, Sukisman Azmy, serta Ketua PWI Jatim sekaligus Penguji Lembaga UKW PWI, Lutfil Hakim.
Kegiatan UKW di NTB, juga ditutup dengan deklarasi Dewan Pers bersama para Wartawan NTB, menolak revisi rancangan undang-undang tentang penyiaran, yang dinilai dapat membungkam kemerdekaan pers. (ruf/bgs)