SOROTANMEDIA.CO, Mataram – PT Amman Mineral Internasional Tbk, melalui entitas anak PT Amman Mineral Nusa Tenggara, mencatatkan kinerja keuangan dan operasional yang mengesankan selama periode sembilan bulan pertama 2024. Perusahaan yang mengelola tambang Batu Hijau, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, mencetak rekor tertinggi produksi tembaga, emas, dan konsentrat dalam delapan tahun terakhir.
Produksi tembaga meningkat 68% menjadi 335 juta pon, sementara produksi emas melonjak 173% menjadi 707.930 ons. Produksi konsentrat juga meningkat signifikan sebesar 85% menjadi 637.106 metrik ton kering. Volume penjualan masing-masing mencapai 272 juta pon untuk tembaga, 573.065 ons untuk emas, dan 537.823 metrik ton kering untuk konsentrat.
Peningkatan ini didukung oleh pengolahan bijih berkadar tinggi dari Fase 7, yang memungkinkan pencapaian produktivitas tambang dan volume material tertinggi sejak Batu Hijau mulai beroperasi pada tahun 2000.
Dari sisi keuangan, penjualan bersih melonjak 117% menjadi USD 2,495 juta dibandingkan USD 1,151 juta pada periode yang sama tahun lalu. EBITDA juga meningkat 147% menjadi USD 1,479 juta, dengan margin sebesar 59%. Laba bersih perusahaan naik signifikan sebesar 958% menjadi USD 720 juta, mencatat margin laba bersih sebesar 29%.
Kontribusi penjualan emas naik menjadi 54% dari total penjualan bersih, dibandingkan 39% pada tahun lalu. Kenaikan harga emas sebesar 21% dan harga tembaga sebesar 6% turut mendukung performa keuangan ini.
Perusahaan juga melaporkan perkembangan positif dalam proyek ekspansi. Proses komisioning smelter terus berlangsung, dengan produksi katoda tembaga pertama dijadwalkan pada kuartal pertama 2025. Strategi ini dirancang untuk mengintegrasikan operasional tambang dengan fasilitas pemurnian, memperkuat posisi Amman sebagai produsen tembaga terintegrasi di Indonesia.
“Kami mencatatkan tonggak sejarah baru dalam produktivitas dan produksi selama sembilan bulan pertama 2024. Peningkatan ini merupakan hasil dari strategi operasi yang matang dan fokus pada keselamatan kerja,” ujar Alexander Ramlie, Direktur Utama Amman Mineral, melalui press release yang diterima media ini, pada Jumat (29/11)..
Amman Mineral telah memperbarui panduan produksi 2024 seiring transisi dari Fase 7 ke Fase 8 dan ekspansi pabrik konsentrat. Dengan landasan kuat yang telah dibangun, perusahaan optimis menghadapi pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.
“Kinerja cemerlang ini menunjukkan keberhasilan Amman Mineral dalam mengelola sumber daya secara optimal, menjadikan perusahaan sebagai salah satu pemain utama dalam industri pertambangan global,” pungkasnya. (red)