SOROTANMEDIA.CO, Lombok Timur – Dalam rangka menyambut Hultah ke – 89 Madrasah NWDI, panitia menggelar Seminar Nasional bertajuk “Rekonstruksi Pemikiran Ekonomi Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Dalam Rangka Revitalisasi Ekonomi Ummat” di Ruang Rapat Kiyai Hamzanwadi IAI Hamzanwadi NW Lotim, pada Jumat malam (06/09).
Tapil sebagai pembiacara Guru Besar UIN Mataram Prof. DR. TGH Fahrurrozi Dahlan, Dr. H. M. Muslich dan Dr. Lalu Muhammad Iqbal.
Sekjend PBNW Prof. Dr. TGH. Zainal ArifinMunir, didaulat sebagai keynot speaker pada acara seminar tersebut, menyebutkan Seminar ini menjadi wadah, bertukar pikiran untuk membangun harapan dalam memajukan ekonomi ummat.
Sedang Dr Muhammad Salahuddin memaparkan soal Wasiat Renungan Masa Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam bidang ekonomi.
“Ternyata Maulana Syaikh dulu sering memberikan modal-modal usaha untuk murid beliau, masih ada saksi hingga sekarang. Beliau punya visi ekonomi, namun tidak pernah ditonjolkan,”ungkapnya.
Hal senada diungkap Prof. Fahrurrozi. Dalam pemaparannya dalam bidang ekonomi di bait-bait Wasiat Renungan Masa banyak ditulis oleh beliau. Di dalam halaman 106 Wasiat Renungan Masa, Maulana Syaikh menjelaskan pemikiran ekonomi yang sangat berlian. Pesan utamanya adalah doa dan optimisme modal penting dalam berkarya, berbisnis, berniaga .
“Maulana syaikh memberikan gagasan kontruksif tentang kesejahteraan ummat itu menjadi sesuatu yang esensi, karena motivasi dan orientasi menjadi pijakan dalam menjalankan usaha,” kata Direktur Pascasarjana UIN Mataram ini.
Di kesempatan yang sama melalui layar video, Dr. Lalu muhammad Iqbal menyampaikan permintaan maaf atas ketidak hadiran dan mendoakan suksesnya seminar nasional ini.
Dalam pandangannya, pembangunan ekonomi Indonesia khususnya di NTB, sangat dibutuhkan gagasan-gagasan yang besar tidak hanya gagasan baru tetapi juga gagasan yang lama yang akan kita gali kebenaran-kebenarannya.
“Kita gunakan kembali gagasan-gagasan lama itu untuk revilatisasi perekonomian ummat pada saat ini. ujarnya.
Seminar Nasional ini diikuti sekitar 50 peserta dari unsur pengurus NW dari berbagai jenjang dan mahasiswa. (yun)